IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu:
UMAR, M.Pd.I
Disusun oleh Kelompok 5:
Dwi Rahmawati 1701050056
Tutut Astutik 1701050042
Ummu Labibatus Sa’adah 1701050043
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS B SEMESTER 6 (ENAM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah MEDIA PEMBELAJARAN dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam membuat makalah. Karena sangat kami sadari pembuatan makalah ini sangat akan kekurangan.
Metro, 19 Februari 2019
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . i
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penulisan 6
BAB II PEMBAHSAN
Pengertian Implementasi Media Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran . 7
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengimplentasikan
Media Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran 8
Karakteristik Pemilihan Media Pendidikan 9
Implementasi Media Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan saat ini memiliki peran sangat penting dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Komponen pembelajaran yang berperan penting dalam tercapainya tujuan pendidikan adalah media pendidikan, yang merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada siswa. Adanya media pada proses belajar mengajar diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pada siswa yang berdapak pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia NO 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pada Bab VII (saran dan prasarana), pasal 42,butir 1: ( setiap satuan pendidikan wajib memiliki saran yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (Republik Indonesia,sistem pendidikan nasional.2010:60) Peraturan ini menunjukan media pendidikan merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ahmad ibn abd al-rahman al-samniraa I, ditemukan bahwa tingkat pencapaian pengetahuan melalui indera penglihat mencapai 75%, sementara melalui indera pendengar hanya 13%, sedangkan melalui indera lain, seperti pengecapan, sentuhan, penciuman, pengetahuan hanya dapat diperoleh 12%. Lingkungan yang dilengkapi dengan gambar-gambar memberikan dampak 3 kali lebih kuat dan mendalam dari pada kata kata (ceramah). Sementara jika gmbar dan kata-kata dipadukan, maka dampaknya lebih kuat daripada kata-kata saja. Karena itu media pembelajaran yang dapat memadukan kata-kata (suara) dan gambar, diyakini dan member peran penting dalam menunjang efektifitas pembelajaran oleh guru. (http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/download/310/293). Diakses jum'at, 15 februari 2019)
Dari paparan diatas, maka semakin jelas bahwa media pengajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyuseskan program belajar agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. konsekuensinya guru hendaknya memiliki peran dalam mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yang tepat. Namun fenomena dilapangan banyak guru yang tidak melakukan dan memahami secara baiak implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran, dengan demikian banyak guru yang masih berpusat pada dirinya atau papan tulis sebagai satu satunya media. Bila fenomena ini dibiarkan maka ada kemungkinan pendidikan akan kurang bermutu, dan akan menghasilkan output yang verbalisme. Oleh karena itu kelompok kami mengangkat judul IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas pemakalah dapat merumuskan beberapa masalah yaitu:
Apa pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran?
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran?
Apa saja karakteristik pemilihan media pendidikan ?
Bagaiamana implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran?
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran, adalah untuk mengetahui:
Untuk mengetahui pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui karakteristik pemilihan media pendidikan.
Untuk mengetahui implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dapat dideskripsikan pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehongga memberikan dampak , baik berupa perubahan, pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap.
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pengirim pesan. Pengertian lain Media juga dapat diartikan suatu benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan bersama instrument yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Penggunaan mendia secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan perfoman mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.
Proses pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik agar mendapat pengetahuan, ketrampilan dan juga pembentukan sikap serta memberikan respon terhadap situasi tersebut.
Dengan demikian, implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran adalah penerapan atau pelaksanaan media (audiovisual, visual, audio) dalam proses pembelajaran agar dapat memberikan pengetahuan yang konkret, tepat dan mudah dipahami.
Dari beberapa pengertian diatas menurut kelompok kami dapat diketahui implemetasi media pendidikan dalam proses pembalajaran memang mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pengimpletasikan media pendidikan disekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pendidikan yang kreatif, inovatif, dan variatif. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses, berorientasi pada prestasi belajar dan dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat ataupun liingkungan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MENGIMPLENTASIKAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Persiapan
Supaya dalam mengimplentasikan media pendidikan dapat berjalan dnegan baik guru perlu membuat persiapan dengan baik pula. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian, pada saat guru menggunakan media pendidikan tersebut nantinya guru tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran media itu.
Kegiatan selama penggunaan media
Setelah persiapan dilakukan oleh seorang guru, maka selanjutnya adalah kegiatan selama menggunakan media pendidikan, hal yang perlu dijaga selama penggunaan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan kosentrasi harus dihindarkan. Kesesuaian cahaya dalam ruang kelas juga perlu sekali diperhatikan, agar siswa dapat melihat dengan jelas dalam mencatat keterangan-keterangan yang dianggap penting.
Kegiatan tindak lanjut
Maksud dari tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu guru hendaknya memberikan soal tes kepada siswanya untuk segara dikerjakan sebelum mengakhiri proses pembelajaran.
KARAKTERISTIK PEMILIHAN MEDIA PENDIDIKAN
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media. Antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepagunaan, kondisi jiwa, ketersedian perangkat keras (hardwere), dan perangkat lunak (softwere), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dan memilih media yang sesuai dnegan kondisi anak.
Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang dicapai.
IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Media pendidikan memiliki banyak macamnya, ada media pembelajaran yang berbasis audio, media pembelajaran berbasis visual, dan media pembelajaran berbasis audio visual
Media audiovisual
Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Bentuk-bentuk Media Audio Visual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
Media visual gerak contoh, film bisu
Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya
Media seni gerak
Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
Media cetak contoh, televisi .
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
kriteria pemilihan media audio visual berdasarkan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984).
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
Media visual
Media visual yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. Kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata. Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. prinsip-prinsip dalam media pembelajaran visual yang harus diperhatikan antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Media visual yang tepat dalam proses pembelajaran akan membawa keberhasilan karena pada dasarnya media visual memiliki 4 fungsi. Pertama, fungsi atensi yaitu mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran. Kedua, fungsi afektif yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Ketiga, fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar. Keempat fungsi kompensasi yaitu dapat mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima materi melalui teks dan verbal.
Jenis-jenis Media Visual dalam Pembelajaran
Media yang tidak diproyeksikan
Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari tentang tempat ibadah umat Islam dalam membahas tentang materi shalat jumat siswa diajak untuk mengunjungi salah satu masjid terdekat dari lokasi sekolah.
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari ibadah haji ada replika ka’bah, hujir Ismail dll.
Media Grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: gambar/foto, sketsa, bagan/chart, diagram dan grafik.
Media proyeksi
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
b. Kelebihan Media Visual
media visual memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata.
Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
Murah harganya
Mudah didapat atau dibuat
digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
c. Kelemahan Media Visual
Adapun beberapa kelemahan media gambar diantarnya adalah:
Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata. Semata-mata hanya medium visual
Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.
Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar
Memerlukan ketersediaan sumber ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya
d. Urgensi Media Visual Pada Pembelajaran
Dalam serangkaian eksperimen laboratorium untuk meneliti kondisi apakah pemanfaatan ilustrasi baik dalam bentuk gambar, tulisan maupun vokal teks bisa memberikan makna berarti pada pembelajaran. Ditemukan bahwa seseorang belajar lebih baik,
dari kata-kata dan gambar, dibandingkan dengan kata-kata saja.
ketika materi tambahan ditempatkan terpisah, bukan disertakan dalam materi utama
ketika kalimat keterangan ditempatkan dekat dengan gambar, bukan terpisah
ketika kata-kata ditampilkan dalam bentuk percakapan, bukan dalam bentuk formal
Penjelasan yang mungkin untuk penemuan ini adalah bahwa pembelajaran lebih bermakna ketika informasi diserap via dua saluran (auditori dan visual), ketika seseorang memberikan perhatian yang sama tingginya pada kalimat dan gambar, dan ketika mereka mengintegrasikan representasi verbal dengan representasi virtual. Dengan demikian terbukti bahwa unsur-unsur visual mempengaruhi ketersampaian sebuah pesan (materi) dalam proses pembelajaran.
Media audio
Media audio yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media ini menghasilkan pesab berupa bunyi atau suara. Contoh radio, tape recorder, telepon, kaset. beberapa kelebihan program audio yaitu:
Materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa digudakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan
Untuk jumlah sasaran yang banyak, biayaya produksi dan penggandaanya relative murah
Jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
Peralatan penyajian (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual lainnya.
Program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari kelas atau sekolah seperti: wawancara, rekaman penelitian dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosionil bagi siswa. Dalam pelajaran sejarah misalnya kita tidak mungkin memperoleh suara asli patih gajah mada, melalui program audio secara imajinatif kita bisa menghadirkan suara tokoh gajahmada yang gagah berani, dan patriotic. Program ini bisa digunakan sebagai media untuk menyampaiakan pesan-pesan efektif kepada siswa sehingga memberikan kesan mendalam dihati siswa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
implemetasi media pendidikan dalam proses pembalajaran memang mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pengimpletasikan media pendidikan disekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pendidikan yang kreatif, inovatif, dan variatif. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses, berorientasi pada prestasi belajar dan dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat ataupun liingkungan. hal-hal yang harus diperhatikan diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu Persiapan, Kegiatan selama penggunaan media, Kegiatan tindak lanjut. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media. Antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepagunaan, kondisi jiwa, ketersedian perangkat keras (hardwere), dan perangkat lunak (softwere), mutu teknis dan biaya. Untuk mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran ada media pembelajaran yang berbasis audio, media pembelajaran berbasis visual, dan media pembelajaran berbasis audio visual, penggunaan media pendidikan tersebut tergantung dengan kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran dan situasi kondisi sekolah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, 2010. sistem pendidikan nasional.Bandung.Nuansa Aulia
Sumiati dan asra. 2008 Metode pembelajaran. Bandung, Cv wacana prima.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/download/310/293
https://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%2011-08503247004.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/16464/2/09410172_bab_i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf
http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf.
http://eprints.stainkudus.ac.id
http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JERMAN/198002102005011-PEPEN_PERMANA/Artikel/PEPENPERMANA-MAKALAH-mediadansumberbelajar.pdf
http://sedekahdotinfo.blogspot.2015/10/media-visual-dalampembelajaran-pai.html?m=1
http://alaksamana.blogspot.com/2018/04/pengertian-dan-jenis-media-audio-visual.html?m=1
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu:
UMAR, M.Pd.I
Disusun oleh Kelompok 5:
Dwi Rahmawati 1701050056
Tutut Astutik 1701050042
Ummu Labibatus Sa’adah 1701050043
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
KELAS B SEMESTER 6 (ENAM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah MEDIA PEMBELAJARAN dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam membuat makalah. Karena sangat kami sadari pembuatan makalah ini sangat akan kekurangan.
Metro, 19 Februari 2019
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . i
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan Penulisan 6
BAB II PEMBAHSAN
Pengertian Implementasi Media Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran . 7
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengimplentasikan
Media Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran 8
Karakteristik Pemilihan Media Pendidikan 9
Implementasi Media Pendidikan Dalam Proses
Pembelajaran 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan saat ini memiliki peran sangat penting dalam kehidupan, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Komponen pembelajaran yang berperan penting dalam tercapainya tujuan pendidikan adalah media pendidikan, yang merupakan wahana dan penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada siswa. Adanya media pada proses belajar mengajar diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pada siswa yang berdapak pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia NO 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pada Bab VII (saran dan prasarana), pasal 42,butir 1: ( setiap satuan pendidikan wajib memiliki saran yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (Republik Indonesia,sistem pendidikan nasional.2010:60) Peraturan ini menunjukan media pendidikan merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ahmad ibn abd al-rahman al-samniraa I, ditemukan bahwa tingkat pencapaian pengetahuan melalui indera penglihat mencapai 75%, sementara melalui indera pendengar hanya 13%, sedangkan melalui indera lain, seperti pengecapan, sentuhan, penciuman, pengetahuan hanya dapat diperoleh 12%. Lingkungan yang dilengkapi dengan gambar-gambar memberikan dampak 3 kali lebih kuat dan mendalam dari pada kata kata (ceramah). Sementara jika gmbar dan kata-kata dipadukan, maka dampaknya lebih kuat daripada kata-kata saja. Karena itu media pembelajaran yang dapat memadukan kata-kata (suara) dan gambar, diyakini dan member peran penting dalam menunjang efektifitas pembelajaran oleh guru. (http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/download/310/293). Diakses jum'at, 15 februari 2019)
Dari paparan diatas, maka semakin jelas bahwa media pengajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyuseskan program belajar agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. konsekuensinya guru hendaknya memiliki peran dalam mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yang tepat. Namun fenomena dilapangan banyak guru yang tidak melakukan dan memahami secara baiak implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran, dengan demikian banyak guru yang masih berpusat pada dirinya atau papan tulis sebagai satu satunya media. Bila fenomena ini dibiarkan maka ada kemungkinan pendidikan akan kurang bermutu, dan akan menghasilkan output yang verbalisme. Oleh karena itu kelompok kami mengangkat judul IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas pemakalah dapat merumuskan beberapa masalah yaitu:
Apa pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran?
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran?
Apa saja karakteristik pemilihan media pendidikan ?
Bagaiamana implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran?
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran, adalah untuk mengetahui:
Untuk mengetahui pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui karakteristik pemilihan media pendidikan.
Untuk mengetahui implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dapat dideskripsikan pengertian dari implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehongga memberikan dampak , baik berupa perubahan, pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap.
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke pengirim pesan. Pengertian lain Media juga dapat diartikan suatu benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan bersama instrument yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Penggunaan mendia secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan perfoman mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.
Proses pembelajaran adalah interaksi yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik agar mendapat pengetahuan, ketrampilan dan juga pembentukan sikap serta memberikan respon terhadap situasi tersebut.
Dengan demikian, implementasi media pendidikan dalam proses pembelajaran adalah penerapan atau pelaksanaan media (audiovisual, visual, audio) dalam proses pembelajaran agar dapat memberikan pengetahuan yang konkret, tepat dan mudah dipahami.
Dari beberapa pengertian diatas menurut kelompok kami dapat diketahui implemetasi media pendidikan dalam proses pembalajaran memang mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pengimpletasikan media pendidikan disekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pendidikan yang kreatif, inovatif, dan variatif. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses, berorientasi pada prestasi belajar dan dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat ataupun liingkungan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MENGIMPLENTASIKAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Persiapan
Supaya dalam mengimplentasikan media pendidikan dapat berjalan dnegan baik guru perlu membuat persiapan dengan baik pula. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian, pada saat guru menggunakan media pendidikan tersebut nantinya guru tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran media itu.
Kegiatan selama penggunaan media
Setelah persiapan dilakukan oleh seorang guru, maka selanjutnya adalah kegiatan selama menggunakan media pendidikan, hal yang perlu dijaga selama penggunaan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan kosentrasi harus dihindarkan. Kesesuaian cahaya dalam ruang kelas juga perlu sekali diperhatikan, agar siswa dapat melihat dengan jelas dalam mencatat keterangan-keterangan yang dianggap penting.
Kegiatan tindak lanjut
Maksud dari tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu guru hendaknya memberikan soal tes kepada siswanya untuk segara dikerjakan sebelum mengakhiri proses pembelajaran.
KARAKTERISTIK PEMILIHAN MEDIA PENDIDIKAN
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media. Antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepagunaan, kondisi jiwa, ketersedian perangkat keras (hardwere), dan perangkat lunak (softwere), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.
Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dan memilih media yang sesuai dnegan kondisi anak.
Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang dicapai.
IMPLEMENTASI MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Media pendidikan memiliki banyak macamnya, ada media pembelajaran yang berbasis audio, media pembelajaran berbasis visual, dan media pembelajaran berbasis audio visual
Media audiovisual
Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Bentuk-bentuk Media Audio Visual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
Media visual gerak contoh, film bisu
Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya
Media seni gerak
Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
Media cetak contoh, televisi .
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
kriteria pemilihan media audio visual berdasarkan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984).
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
Media visual
Media visual yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. Kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata. Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. prinsip-prinsip dalam media pembelajaran visual yang harus diperhatikan antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Media visual yang tepat dalam proses pembelajaran akan membawa keberhasilan karena pada dasarnya media visual memiliki 4 fungsi. Pertama, fungsi atensi yaitu mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran. Kedua, fungsi afektif yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Ketiga, fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar. Keempat fungsi kompensasi yaitu dapat mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima materi melalui teks dan verbal.
Jenis-jenis Media Visual dalam Pembelajaran
Media yang tidak diproyeksikan
Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari tentang tempat ibadah umat Islam dalam membahas tentang materi shalat jumat siswa diajak untuk mengunjungi salah satu masjid terdekat dari lokasi sekolah.
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari ibadah haji ada replika ka’bah, hujir Ismail dll.
Media Grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: gambar/foto, sketsa, bagan/chart, diagram dan grafik.
Media proyeksi
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
b. Kelebihan Media Visual
media visual memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata.
Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
Murah harganya
Mudah didapat atau dibuat
digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.
c. Kelemahan Media Visual
Adapun beberapa kelemahan media gambar diantarnya adalah:
Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata. Semata-mata hanya medium visual
Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.
Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar
Memerlukan ketersediaan sumber ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya
d. Urgensi Media Visual Pada Pembelajaran
Dalam serangkaian eksperimen laboratorium untuk meneliti kondisi apakah pemanfaatan ilustrasi baik dalam bentuk gambar, tulisan maupun vokal teks bisa memberikan makna berarti pada pembelajaran. Ditemukan bahwa seseorang belajar lebih baik,
dari kata-kata dan gambar, dibandingkan dengan kata-kata saja.
ketika materi tambahan ditempatkan terpisah, bukan disertakan dalam materi utama
ketika kalimat keterangan ditempatkan dekat dengan gambar, bukan terpisah
ketika kata-kata ditampilkan dalam bentuk percakapan, bukan dalam bentuk formal
Penjelasan yang mungkin untuk penemuan ini adalah bahwa pembelajaran lebih bermakna ketika informasi diserap via dua saluran (auditori dan visual), ketika seseorang memberikan perhatian yang sama tingginya pada kalimat dan gambar, dan ketika mereka mengintegrasikan representasi verbal dengan representasi virtual. Dengan demikian terbukti bahwa unsur-unsur visual mempengaruhi ketersampaian sebuah pesan (materi) dalam proses pembelajaran.
Media audio
Media audio yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media ini menghasilkan pesab berupa bunyi atau suara. Contoh radio, tape recorder, telepon, kaset. beberapa kelebihan program audio yaitu:
Materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa digudakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan
Untuk jumlah sasaran yang banyak, biayaya produksi dan penggandaanya relative murah
Jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
Peralatan penyajian (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual lainnya.
Program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari kelas atau sekolah seperti: wawancara, rekaman penelitian dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosionil bagi siswa. Dalam pelajaran sejarah misalnya kita tidak mungkin memperoleh suara asli patih gajah mada, melalui program audio secara imajinatif kita bisa menghadirkan suara tokoh gajahmada yang gagah berani, dan patriotic. Program ini bisa digunakan sebagai media untuk menyampaiakan pesan-pesan efektif kepada siswa sehingga memberikan kesan mendalam dihati siswa.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
implemetasi media pendidikan dalam proses pembalajaran memang mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pengimpletasikan media pendidikan disekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pendidikan yang kreatif, inovatif, dan variatif. Sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses, berorientasi pada prestasi belajar dan dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat ataupun liingkungan. hal-hal yang harus diperhatikan diperhatikan sebelum mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu Persiapan, Kegiatan selama penggunaan media, Kegiatan tindak lanjut. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media. Antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepagunaan, kondisi jiwa, ketersedian perangkat keras (hardwere), dan perangkat lunak (softwere), mutu teknis dan biaya. Untuk mengimplentasikan media pendidikan dalam proses pembelajaran ada media pembelajaran yang berbasis audio, media pembelajaran berbasis visual, dan media pembelajaran berbasis audio visual, penggunaan media pendidikan tersebut tergantung dengan kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran dan situasi kondisi sekolah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, 2010. sistem pendidikan nasional.Bandung.Nuansa Aulia
Sumiati dan asra. 2008 Metode pembelajaran. Bandung, Cv wacana prima.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/download/310/293
https://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%2011-08503247004.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/16464/2/09410172_bab_i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf
http://www.ipdn.ac.id/pp-no-19-2005.pdf.
http://eprints.stainkudus.ac.id
http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JERMAN/198002102005011-PEPEN_PERMANA/Artikel/PEPENPERMANA-MAKALAH-mediadansumberbelajar.pdf
http://sedekahdotinfo.blogspot.2015/10/media-visual-dalampembelajaran-pai.html?m=1
http://alaksamana.blogspot.com/2018/04/pengertian-dan-jenis-media-audio-visual.html?m=1
Komentar
Posting Komentar